
Lalu pagi
kau pun beranjak
membuka jendela, melepas saujana
segeliat mata kendana
ke tengah lembah, bukit berkaki salju
menapak jejak burung sehangat kuku
sebelum cair, seratnya jingga cahaya
memukau
di pucuk cemara, kini ia berlagu
sebait jatuh, seputik salju
diriuh edelweise menari kaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar