![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwiEClEKm_b4jxarstmoTancq5CCrWrcguNUmL1cNzFIgzltf3lwQvUE6sI8-7PY3CuR661ExI3qNBQ4IE10DtuvEqfJC5l69BXeyT9UGdHmczndqGi2qG1UTvTTstYn4tlaOvh34qqTxI/s200/Foto(433).jpg)
Setinggi-tinggi bangau terbang sampainya ke kubangan juga.
Pastilah sebuah ucapan melahirkan tulisan. Pastilah unggas akan mengerami telurnya.
Belajarlah untuk terbang karna tak bisa terbang
Tidakkah rambatan pucuk pepohon semakin lebat dan jauh jangkauannya tanpa pemeliharaan?
Ataukah bunga-bunga adalah tanda kesuburan?
Lupakan pucuk dan bunga. Kepaklah sayap lalu sisirlah angin. Betapa tujuan perlu tahapan, dan pencapaian yang dimulai dari awal.
Tidaklah hayalan berputar-putar diatas sarang sampai pikiran jatuh ke "bodoh"an.
Mungkinlah angin timur membawa keharuman. Tapi bukankah padang di barat adalah tempat asal bunga-bunga tumbuh dan menarik perhatian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar