![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLpIK5IIw21g4zWGmhwlLgct6tX4VcFkdp488P6UEJf5GMfJr3VoP07pSR7t1AWumaW_RSddsyFD5dOWdfnv1q_f-CLQJa_Q4XpP8qHzL0bkEAi4LrKljwcjdAXqtncw1frOcdrAAo52y3/s200/Telor+cinta.jpg)
Kaulah bayang usang bermain disana
petikan rindu dawai-dawai bisu
kau tampar guman sampai pecah pelukan
lantang bak dalang tanpa wayang
Kembara sepi kayuh sabit bulan
serak ingatan hingga legam
kelu bibir resapi beku
tetas eraman hangat mata
Simpul mimpi tersangkut rumbing malam
dimana gaunmu selembut kelambu cemburu
kau tawan hati tak berhela
selimuti cindai kabut-kabut prasangka
Jatuh lapang di padang azura
tandus sarat tingkah dosa-dosa
cambuk sesal penggal jalan
Tuju biduk nun disana
lirik mata basah mengiba
untai tasbih ratusan biji sawi
kecap setitik bias cahya
Rundung tak pelak luluh terurai
usap-usap peluh selembut haru:
duakan bulan lupakan bintang
Cerlang sejengkal mata
labirin setipis nyala lilin
lumbung gelap penuh sarang
sarang yg terbakar saat kau berkitar-kitar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar