
Tuhan,
Litta mohon,
jaga papa semoga darahnya dirindukan bagai hujan
semoga nafasnya seperti angin yang membawa bunga-bunga
semoga tubuhnya menjadi tanah yang subur
Tuhan,
apa doa Litta masih kurang?
papa sudah mengubur umurnya
sekarang Litta dan mama di bawah jembatan
pohon-pohon tua ditebang jadi patung hiasan
Memang,
Litta bukan seorang
teman mama pun tak bersedih lagi
ia suka tertawa melihat tugu pancasila
ia slalu ingin terbang dari atas jembatan pancoran
Tuhan,
untung tadi Litta mengamen di simpang jalan
uang dalam kantong permen cukup lumayan
karna mama batuk, Litta belikan jeruk sebuah
Tuhan,
mama bilang ingin pulang
Litta senang melihat senyum mama
lampu-lampu jalan memantul di matanya
Tuhan,
tapi Litta sedih
selimut ini dari bendera yang sudah usang
yang dibuang oleh orang yang sombong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar