Prolog Hati
Berumbai, berpautan, berpilin-pilin: ikal rambut dan panjang usia; sehasta hingga beberapa lagi. Adalah nilam sebuah hikam, adalah dalam perbendaharaan. Adakah idam berpencar, oh entah--oh entah bila merapat pada hijab; jiwaku halim bagai serabut merentang panjang lengan.
Bulan bagai bara siap padam, penuhi guman setangkup hangat kuku; selaksa mimpi pengangsir dongeng malam--menimang bayang sebulir biji sawi.
Menyisir angin di hadapan nyala lilin, semakin dengung kepak seekor ngengat; mabuk mengecap kekhusyuan hingga sayapnya rapuh terbakar.
"Duh, syamsi yang terpagut lautku dalam sewindu; kidung bagi tiramku; seribu kuntum bagi salatin di tamanku, setangkai imbalan sehaus tujuh surga."
Serangkai jalan membenam jejak menuju lumbung seberang pematang; santun pahatan dinding cadas, cucur keringat mendulang manikam: duh, tanah yg tak segembur yang terkira; seluas sahara sejumput sabana.
13 Januari 2011
Letter to Ann
Dear, Ann
Did you know that I tasted heaven already? It's true! You sent me flying, dancing, even if the stars didn't send down some loving light to us.
Oh, the love as we feel right now is like a birds flying, such as clouds and the moon, and also like the wind blowing. And if i'm not with you, I'm the shadows of my own in the cave alone: If i recall your name, bats swore I got into the dream.
My dear, what if we just immerse ourselves in the deepest ocean or just fly from a highest cliff so that we can free up this love?
Would you dare to? so we can know that love realy has wings.
Your honestly,
John Almighty
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar