Prolog Hati

Berumbai, berpautan, berpilin-pilin: ikal rambut dan panjang usia; sehasta hingga beberapa lagi. Adalah nilam sebuah hikam, adalah dalam perbendaharaan. Adakah idam berpencar, oh entah--oh entah bila merapat pada hijab; jiwaku halim bagai serabut merentang panjang lengan. Bulan bagai bara siap padam, penuhi guman setangkup hangat kuku; selaksa mimpi pengangsir dongeng malam--menimang bayang sebulir biji sawi. Menyisir angin di hadapan nyala lilin, semakin dengung kepak seekor ngengat; mabuk mengecap kekhusyuan hingga sayapnya rapuh terbakar. "Duh, syamsi yang terpagut lautku dalam sewindu; kidung bagi tiramku; seribu kuntum bagi salatin di tamanku, setangkai imbalan sehaus tujuh surga." Serangkai jalan membenam jejak menuju lumbung seberang pematang; santun pahatan dinding cadas, cucur keringat mendulang manikam: duh, tanah yg tak segembur yang terkira; seluas sahara sejumput sabana.

05 Mei 2010

Tv-ku

tv-ku basah; banjir airmata

tv-ku marah!! para penjilat kian marak kabarnya

tv-ku mengerang; betapa lezatnya aneka makanan yang mengoda

tv-ku gelap; petaka para pesulap bersiasat

tv-ku terdesak tingkah-pongah acara bodoh

tv-ku terjebak dan menjebak mata

tv-ku bergilir suara; lirih dan hingar

tv-ku penuh debu berserak haru

tv-ku bergantung di tiang nasibnya

tv-ku sekarat; tak tega rasanya menguburmu karna terpaksa


(09 November 2009)

1 komentar:

  1. pindahlah ke channel lain: mau yang mana?
    aku punya channel berita
    aku punya channel melodrama
    aku punya channel olahraga
    aku punya channel Setiap Hari Jatuh Cinta....
    dan aku masih punya banyak channel yang lainnya...
    sebutkan: aku sediakan untukmu!.

    BalasHapus